Perayaan Imlek
IDwebhost.com Trend Hosting Indonesia ~> Perayaan Imlek di Vihara Dharma Loka, Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, berlangsung sederhana. Berbagai ornamen seperti lilin raksasa berdiameter 15 cm setinggi 1,5 meter dan lampion yang didominasi warna merah tertata rapi di tempatnya masing-masing.
Tidak banyak jemaat yang datang membakar hio dan berdoa di vihara ini kemarin. Berbeda dengan kota lain yang jumlah jemaatnya mencapai ratusan bahkan ribuan orang.Namun,penyambutan Tahun Baru Imlek tetap berlangsung khidmat. “Tidak ada barongsai sekarang. Kami baru akan melakukan arakarakan barongsai pada 17 Februari mendatang. Yang penting intinya adalah kami meminta keselamatan kepada Tuhan yang Maha Esa,”kata Hendrawan,67,kepalaVihara Dharma Loka,kepada SINDO,kemarin.
Menurut Hendrawan, aktivitas peribadatan di Vihara Dharma Loka mencapai puncaknya pada Rabu (2/2) pukul 24.00 WIB malam hari.Para jemaat yang datang untuk beribadat di hari itu setidaknya mencapai 200 orang. “Rata-rata, umat Budha yang datang ke sini merupakan orangorang yang memiliki usaha. Mungkin karena di hari Kamis ini mereka sibuk berusaha dan menganggap menyambut Hari Raya Imlek tepat di hari pertamanya,yaitu tepat pada pukul 00.00 WIB malam hari,” ujarnya. Salah satu jemaat,Aan,57,berharap, perayaan Imlek 2562 pada tahun ini membawa keberuntungan. Pergantian tahun dari tahun macan ke tahun kelinci, dianggap pedagang emas di kawasan Jalan Ahmad Yani Garut ini sebagai pertanda baik untuk kelancaran bisnis dan usahanya.
Perayaan Imlek di Kuningan
Sementara itu,perayaan Tahun Baru Imlek 2562 di Kabupaten Kuningan tak semeriah perayaan di kota-kota besar,namun hal itu tak mengurangi kegembiraan dan kekhidmatan menyambut masa depan yang baru. Perayaan Imlek di kota ini dipusatkan di Klenteng Kun An Tong di Jalan Siliwangi,Kecamatan Kuningan.
Ketua Yayasan Tri Dharma Klenteng Kun An Tong Kuningan Toto Heryanto mengatakan, sekitar 100 orang bersembahyang pada malam Imlek. Dia mengakui, jumlah penduduk etnis Tionghoa di Kabupaten Kuningan tak mencapai 1.000 orang.
Tidak banyak jemaat yang datang membakar hio dan berdoa di vihara ini kemarin. Berbeda dengan kota lain yang jumlah jemaatnya mencapai ratusan bahkan ribuan orang.Namun,penyambutan Tahun Baru Imlek tetap berlangsung khidmat. “Tidak ada barongsai sekarang. Kami baru akan melakukan arakarakan barongsai pada 17 Februari mendatang. Yang penting intinya adalah kami meminta keselamatan kepada Tuhan yang Maha Esa,”kata Hendrawan,67,kepalaVihara Dharma Loka,kepada SINDO,kemarin.
Menurut Hendrawan, aktivitas peribadatan di Vihara Dharma Loka mencapai puncaknya pada Rabu (2/2) pukul 24.00 WIB malam hari.Para jemaat yang datang untuk beribadat di hari itu setidaknya mencapai 200 orang. “Rata-rata, umat Budha yang datang ke sini merupakan orangorang yang memiliki usaha. Mungkin karena di hari Kamis ini mereka sibuk berusaha dan menganggap menyambut Hari Raya Imlek tepat di hari pertamanya,yaitu tepat pada pukul 00.00 WIB malam hari,” ujarnya. Salah satu jemaat,Aan,57,berharap, perayaan Imlek 2562 pada tahun ini membawa keberuntungan. Pergantian tahun dari tahun macan ke tahun kelinci, dianggap pedagang emas di kawasan Jalan Ahmad Yani Garut ini sebagai pertanda baik untuk kelancaran bisnis dan usahanya.
Perayaan Imlek di Kuningan
Sementara itu,perayaan Tahun Baru Imlek 2562 di Kabupaten Kuningan tak semeriah perayaan di kota-kota besar,namun hal itu tak mengurangi kegembiraan dan kekhidmatan menyambut masa depan yang baru. Perayaan Imlek di kota ini dipusatkan di Klenteng Kun An Tong di Jalan Siliwangi,Kecamatan Kuningan.
Ketua Yayasan Tri Dharma Klenteng Kun An Tong Kuningan Toto Heryanto mengatakan, sekitar 100 orang bersembahyang pada malam Imlek. Dia mengakui, jumlah penduduk etnis Tionghoa di Kabupaten Kuningan tak mencapai 1.000 orang.